Dari persahabatan menuju sukses

Pelan tapi pasti, grup pendatang baru ini mulai menjejakkan langkahnya di dunia hiburan. Dengan single andalannya yang berjudul Indahnya Dirimu, HiVi berhasil menyedot perhatian pecinta musik sehingga terhanyut dalam lantunan indah lagu mereka tersebut.

Kesuksesan yang kini telah ada di depan mata mereka ini tak lain berawal dari indahnya persahabatan para personilnya. Persahabatan tiga anak muda asal Jakarta bernama Ilham Aditama, Febrian Nindyo dan Dalila Azkadiputra yang sudah merasa klop dalam bermusik ini pun menjadi tonggak sejarah berdirinya grup musik HiVi.
Dalam perjalanannya, ketiga anak muda itu, bertemu dengan Ezra Mandira. Karir bernusik anak-anak HiVi dimulai dari ngamen di acara pesta ulang tahun di cafe-cafe. Pada tahun 2009 Ilham, Febrian, Dahlia dan Erza resmi mendengungkan nama HiVi sebagai grup musik untuk meyalurkan aspirasi mereka.
"Aku, Febri, Dea itu teman kecil semuanya terus kita satu sekolah juga. Kalau aku sama Dea kebetulan tetangga kita. Terus sampai kita SMP, main musik ketemu Ezra pas SMA kita ketemu lagi di suatu event, kita ngerjain bareng kita coba di event-event berikutnya kayak di ulang tahun sampai akhirnya kita punya kesempatan untuk bikin lagu, untuk berkembang lagi sampai sekarang kita bisa untuk rekaman," ungkap Ilham saat berkunjung ke kantor KapanLagi.com di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa waktu berselang.
"Berdiri HiVi tahun 2009. Mungkin pas SMA kali yah pas pertama kali terbentuk mungkin lebih ke adaptasi sama yang lain sih kayak yang nggak ngeluarin egonya jadi tetap berbagi satu sama lain, terus juga gak terlalu mengedepankan apa yang gue mau, jadi tetap bertoleransi antara kita berempat," sambungnya
Walaupun pada mulanya harus menyesuaikan diri saat bergabung dengan Ilham, Febri dan Dahlia, namun Erza mengaku tidak terlalu sulit menyatukan visi dan misi mereka dalam bermusik yaitu musik Pop.
"Pasti semua di sini kan dengerin lagu yang enak-enak yah gue sendiri sih dengerin lagu yang enak walaupun kita berempat itu referensinya berbeda beda. Ya contohnya gue denger lagu-lagu yang instrumental tapi kan tetap listening. Dea, Ilham dan Febri punya referensi masing masing jadi kita blend terus akhirnya kita dapat musik yang titik tengahnya, yah bisa dibilang aliran musik kita sekarang, yaitu pop," terang Erza.